Toko Jual Obat Kuat Viagra Semarang, Cialis, Maxman, Hammer Of Thor, Vimax Asli, Klg, Pro Extender, Forex, Titan Gel, Penirum, Extenze, Blue Wizard, Kondom Sambung, Vakum Penis Biglong, Dan Mainan Alat Bantu Pria Wanita

Ngentotin Mama Yang Suara Ya Merdu

Aku seorang aNgentotin Mama Yang Suara Ya MerduNgentotin Mama Yang Suara Ya Merduyah dengan dua orang anak, laki-laki dan perempuan, orang bilang pas sekali. Pada mulanya rumah tanggaku baik-baik saja dan enggak ada masalah apalagi dengan kedua anak yang manis-manis. Tetapi setelah berjalan sekian tahun tanda-tanda ketidak harmonisan itu mulai terlihat. Aku sendiri mempunyai problem sex yang tidak pernah merasakan kepuasan setiap berhubungan intim dengan istri. Aku selalu bingung untuk curhat cerita sex yang sedang aku alami, karena buat aku nggak ada orang yang bisa dipercaya dalam curhat masalah sex. Jangankan aku orang awam, para pejabatpun banyak diterpa gossip sex.

Karena itulah kebetulan kantor tempatku kerja ada fasilitas online yang setiap saat bisa digunakan. Dari situlah aku mulai mengenal dan mulai mempelajari ilmu pengetahuan dan sekaligus tekhnologi yang tidak semua orang bisa menikmatinya. Termasuk chatting yang merupakan salah satu ‘accses’ untuk mengenal banyak wanita dengan segala status yang mereka miliki; mulai ABG, mahasiswi, ibu muda sampai wanita sebaya.
Pada mulanya aku tidak begitu tertarik dengan namanya chatting, karena aku pikir itu hanya akan membuang-buang waktu saja dan kurang efisien apalagi setiap hari aku disibukkan oleh kerjaanku yang selalu menumpuk dan menumpuk. Tetapi lama kelamaan aku jadi ketagihan dan setiap hari aku selalu meluangkan waktu barang sebentar untuk membuka salah satu website yang punya fasilitas chat.
Dan mulai dari sinilah aku mulai mengenal apa itu ‘kehidupan sex having fun’. Suatu hari aku chatting dengan menggunakan nickname putra, hingga masuklah seorang ibu muda yang berumur sekitar 30-an tahun yang mengaku namanya Putri. Putri yang bekerja di salah satu perusahaan swasta dan tinggal di sekitar Jakarta Selatan dengan paras yang cantik serta manis dengan bentuk tubuh yang tidak begitu tinggi (itu semua aku ketahui setelah Putri kirim foto via email padaku).
Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini kami sering curhat tentang berbagai masalah, dari masalah kantor hingga kehidupan rumah tangganya. Karena sudah sering online, dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex-nya yang cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap ada kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia bahkan sebaliknya.
Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat. Pada waktu itu bulan Nopember 2002, dan hari pertemuan kami tentukan bersama hari kamis. Setelah menentukan tempat dan tanggal, hari itu kami bertemu. Dengan perasaan deg-degan, sepanjang perjalanan aku berpikir secantik apakah Putri yang usianya lebih satu tahun dari aku. Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku benar-benar ketemu dengan Putri. Wow! Aku berdecak kagum setelah melihat dia, wajahnya manis dan keibuan, tubuhnya yang sexy dengan penampilannya yang anggun dengan ditambah pakaian yang minim membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya.
Dari penampilannya tidak terlihat dia seorang ibu muda dengan satu orang anak, Putri adalah sosok cewek favorite aku. Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. Pantatnya yang sexy membuat aku menelan ludahku dalam-dalam, saat membayangkan bagaimana jika aku bisa bercinta dengan dia. Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota tak jauh dari tempat kami bertemu.
Sepanjang perjalanan menuju motel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras putri yang cantik dan manis sekali dan aku membayangkan jika aku dapat menikmati bibirnya yang tipis. Dan sepanjang itu juga ‘adik kecilku’ mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memesan sebuah kamar untuk istirahat kami berdua.
Untuk menghilangkan rasa kegugupan kami berdua saat berada di kamar, aku berusaha membuka pembicaraan dengan menanyakan keadaan anak dan suaminya. Pembicaraan itupun sebenarnya hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng ‘adik kecilku’ yang sudah meronta ingin unjuk gigi.
“Putra, meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata putri.
Aku tidak menjawab sepatah katapun, dengan lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang, dan dengan lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras. Bagaikan dikomando aku menciumi leher putri yang terlihat sangat bersih dan putih.
“Putri kamu sangat cantik sayang..,” aku berbisik.
“Putraa.. Jangaan please..,” desahan Putri membuat aku semakin terangsang maklum sudah beberapa bulan aku tidak pernah bercinta dengan istriku. Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Putri yang jenjang.

Share :

Facebook Twitter Google+
Back To Top